Lebaran di Tanah Rantau

Lebaran keempat kali sudah aku lalui tanpa keluarga di Jepang. Hari ini oleh Islamic Center Jepang diputuskan jatuhnya tgl 1 syawal 1432 H dimana berbeda dengan Ina yang jatuh besok hari rabu tgl 31 Agustus 2011. Tepat tiga tahun yang lalu, pada tanggal 1 syawal 1429 H aku menginggalkan Ina dan pergi ke Jepang disaat semua orang muslim merayakan idul fitri.
Continue reading

Homesick … Kangen Pulang

Tidak terasa sudah hampir 3 tahun waktuku kuhabiskan hidup di Jepang. Banyak hal baru yang aku temukan, dari ritme masyarakat Jepang maupun yang berkaitan dengan penelitianku tentang perkembangan teknologi robotika. Kadang perasaan “homesick” sangat terasa sekali. Aku yakin setiap orang yang hidup di luar negeri pasti sekali-kali akan merasakan “homesick” untuk pulang ke Indonesia. Rasa kangen ingin pulang ini sangat terasa sekali dipertengahan bulan Juni kemarin, dimana setelah selesai sidang pertama doktorku, ingin banget pulang bertemu anak semata wayangku si “Omy” yang sudah TK kecil selain itu tentunya bertemu istri & orang tua. Walaupun Sensei kemarin memberi ijin bila ingin pulang sebentar ke Indonesia, saya sepertinya berpikir ulang karena masih banyak kerjaan yang harus aku selesaikan. Terpaksa harus kuredam lagi perasaan “homesick” dengan melakukan berbagai aktivitas sehingga bisa melupakan hal tersebut.
Continue reading

Golden Week yang “Membosankan”

Golden Week (ゴールデンウィーク) merupakan periode di akhir bulan April hingga minggu pertama bulan Mei di Jepang yang memiliki serangkaian hari libur resmi secara nasional. Tahun ini, liburan golden week resminya jatuh pada tanggal 3 s/d 5 Mei 2011, tetapi tidak resminya sejak hari jumat tgl 29 April s/d 5 Mei, dikarenakan banyak hari “kejepit” sehingga digabung libur sekaligus. Dengan rentang waktu libur yang relatif panjang, maka banyak sekali agenda jalan-jalan keliling kota-kota di Jepang seharusnya. Terlebih lagi masa libur golden week bertepatan dengan musim semi sehingga banyak matsuri (festival) yang harusnya bisa dikunjungi, dari festival bunga tulip maupun fistival seni lainnya yang tidak kalah asiknya. Continue reading

Memperpanjang Visa Pelajar

Tak terasa ternyata aku dah dua tahun menjadi penghuni negeri sakura dan ini menandakan aku harus perpanjang visa sebelum aku dideportasi….^_^. Karena masa berlaku visa yang diberikan hanya dua tahun dan waktu belajarku belum selesai, maka aku perpanjang visa di kantor imigrasi. Sudah menjadi kebiasaan jelekku kalau waktu sudah mefet kurang 3 minggu baru aku mengurus padahal dianjurkan satu bulan sebelum masa berlaku visa berakhir.

A. Berikut ini dokumen yang dipersiapkan :
1. Paspor (Passport)
2. Gaikokujin Touroku Shoumeisho (Alien Registration/KTP Jepang)
3. Zairyuu Kikan Kousin Kyoka Shinseisho : formulir permohonan, yang bisa didapat di kantor imigrasi atau di kantor administrasi universitas atau download disini.
4. Daigaku Shoumeisho : surat yang menyatakan diriku adalah pelajar dari universitas dimana saya belajar. Surat ini bisa didapat di kantor administrasi universitas tetapi di tempatku bisa diperoleh cepat lewat mesin administrasi universitas hanya dengan menggesek kartu pelajar.
5. Kenkyuu Shoumeisho : daftar nilai yang bisa diperoleh di kantor administrasi universitas atau lewat mesin adminitrasi.
6. Hoshou Shoumeisho : surat garansi keuangan yang menjelaskan tentang sumber biaya hidup dan sekolah. Karena aku mahasiswa yang dibiayai Monbusho maka aku minta di kantor administrasi universitas. Kalau tidak salah untuk mahasiswa yang dibiayai pemerintah RI, bisa mendapatkannya dari KBRI Tokyo. Continue reading

Rindu Suasana Ramadhan

Tahun ini adalah bulan ramadhan kedua yang saya lalui di bumi sakura Jepang. Sejak seminggu ini, saya merasa kerja di lab terasa tidak efektif tanpa hasil, mungkin karena saya homesick kali ya karena akan lebaran….Banyak hal yang kurindukan di bulan ramadhan seperti ini antara lain suara azan, tadarusan sampai dengan suara merchon or kembang api. Tapi yang jelas adalah kangen kepada istri, anak si “Omy” dan ortuku.

Continue reading

Kreasi Tanaman Padi ala Jepang

Kalau berbicara tentang negara Jepang, pasti asumsi kita akan langsung menuju topik otomasisai, robot, teknologi dll. Ets…jangan salah dulu…tidak semua di Jepang sangat mengedepankan hal baru. Ini bisa dilihat bagemana negara Jepang melindungi seni budayanya walaupun sudah berumur ribuan tahun, antara lain adalah SATOYAMA. Setahu saya, satoyama adalah tata cara orang Jepang dalam menyeimbangkan kehidupan dengan lingkungannya termasuk tanaman dan hewan sehingga tercipta hubungan interaksi yang saling mendukung. Kalau Anda ingin mengetahui lebih detail tentang satoyama, banyak wisata satoyama yang terletak di desa-desa dan biayanya lumayan cukup mahal…padahal intinya adalah kembali ke desa yang asri tanpa adanya pengaruh kemajuan teknologi.
satoyama
Continue reading

Tempat makan di Jepang

Makanan Jepang memang mempunyai citra rasa tersendiri. Pertama kali ketika makan masakan Jepang terasa sangat asing, tetapi setelah berapa kali justru malah ketagihan. Ketika masih di Semarang, ada dua tempat favoritku yaitu :
1. Shabu-shabu house
Terletak di komplek ruko Murni jl. Gajah Mada bersebelahan dengan roti Swiss milik Pak Yono (ortu Mas Sony). Banyak jenis makanan favorit saya di sini terutama yang ada beef dan sayuran yaitu shabu-shabu.
shabu2

2. Nori

Terletak di pintu gerbang perumahan Candi Golf, memang agak masuk dari jalan utama dr. Wahidin tetapi cukup ramai juga kalau malam.
nori 1
Continue reading

Lebaran Tanpa Keluarga Tersayang

Sudah dua lebaran ini aku tidak bisa kumpul bersama keluargku terutama istri dan anakku tersayang. Apa boleh buat…keadaan yang memaksaku. Memang tidak enak … puasa dan lebaran jauh keluarga apalagi menjalankan puasa di negara sekuler. Tapi alhamdulilah bahwa Allah SWT masih memberiku kenikmatan bisa melalui puasa tahun ini dengan baik.

mam n omy
Continue reading

Sistem Kuliah di Jepang

Di harian Kompas, pernah ada artikel yang saya baca tentang jumlah peminat pendidikan tinggi ke Jepang semakin meningkat. Berikut ini uraian singkat yang menjelaskan tentang pendidikan di Jepang sehingga bisa membantu teman-teman yang sering menanyakan hal ini dan untuk yang lain … barangkali ada keinginan melanjutkan studi ke Jepang.

Pada prinsipnya sistem pendidikan di Jepang memiliki pola pendidikan yang hampir sama di Indonesia yaitu pola penjenjangan dengan sistem 6-3-3-4…kayak strategi posisi pemain sepak -bola aja! Tapi beda penjelasaanya, yang dimaksud 6-3-3-4 adalah :
1. 6 tahun pendidikan dasar (ditambah 3 tahun pendidikan menengah pertama dan 3 tahun menengah atas)
1 SMA DI JEPANG

2. 4 tahun pendidikan tinggi (kecuali bidang kedokteran, kedokteran hewan dan dokter gigi).
gakusei

Untuk jenjang pendidikan pasca sarjana Jepang juga mengikuti pola 2-3, yaitu :
1. 2 tahun untuk Program Magister
Program Magister (Sushi Katei) masih diberikan kuliah tanpa praktikum yang kebanyakan menggunakan bahasa Jepang.
2. 3 tahun untuk Program Doktor.
Program Doktor (Hakushi Katei) umumnya tidak ada kuliah. Bahasa Pengantar bisa menggunakan bahasa Jepang dan Inggris. Continue reading

Sampai Seperempat Final “ABU Asia Pacific Robot Contest Tokyo 2009”

Tahun ini, Jepang didaulat menjadi tuan rumah ajang perang kecanggihan antar robot se-Asia Pasifik yang tepatnya dilangsungkan di kota Tokyo di Gymnasium of the Metropolitan Komazawa Olympic Park General Sports Ground Tokyo. Kontes robot yang kali ini bertema “Travel Together for the Victory Drums” diselenggarakan pada tanggal 22 Agustus 2009 kemarin yang diikuti oleh 19 negara sebagai perwakilan robot terbaik dari negara masing-masing.

Tak ketinggalan negara kita tercinta Indonesia juga menampilkan wakil terbaiknya dari Politeknik Negeri Surabaya yang digawangi oleh Bayu Prasetyo, Bayu Sandhimarta, dan Moh. Hisyam Fithrony yang merupakan tim pemenang pertama Kontes Robot Indonesia 2009.
1

Pada kualifikasi grup sistem pertandingan adalah setengah kompetisi dengan masing-masing tim memiliki kesempatan bermain sebanyak dua kali. Dari tiap-tiap pertandingan apabila tidak tercatat sebagai pemenang, catatan waktu dalam menyelesaikan tugas memukul drum di ujung lintasan tetap dihitung untuk menentukan runner up terbaik masing-masing grup. Continue reading